Cegah Demam Berdarah, Babinsa Koramil Ceper Himbau PSN

 

KLATEN - Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) merupakan langkah antisipasi terhadap berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).

Baca juga: Harapan Babinsa Wonosari Dalam Verifikasi 5 Pilar STBM Desa Sidowarno

 

Terkait hal itu, Babinsa Koramil 23/Ceper  Kodim 0723 Klaten   Sertu Andri Widayanto bersama petugas Puskesmas Ceper mengadakan kegiatan penyuluhan keliling dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk di Desa Jambu Kidul Kecamatan Ceper Kabupaten Klaten, (3/4/2024)

Baca juga: Gelar Swab, Babinsa Karangdowo Bersama Bhabinkamtibmas Dampingi Puskesmas Karangdowo

 

Pemberantasan sarang nyamuk merupakan upaya penting dalam pengendalian populasi nyamuk dan penyebaran penyakit yang dibawa olehnya, seperti malaria, demam berdarah, Zika, dan lain-lain. Pemberantasan sarang nyamuk juga membutuhkan kerjasama antara Pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya.

Baca juga: Dampingi Pelaksanaan Posyandu Di Wilayah Binaan, Begini Pesan Babinsa Ceper

 

Saat di temui, Babinsa Sertu Andri Widayanto mengatakan bahwa langkah pencegahan pengendalian populasi nyamuk dan penyebaran penyakit bisa dilakukan dengan cara memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi, menghindari kebiasaan menggantung pakaian dan menaburkan bubuk larvasida pada penampungan air.

Baca juga: Babinsa Ceper Dampingi Kegiatan BIAN Desa Meger, Ini Yang Dilakukan

 

“Dengan menjalankan langkah-langkah yang tepat secara terintegrasi dan konsisten, dapat mengurangi risiko penyebaran penyakit yang ditularkan oleh nyamuk, ” ungkap Sertu Andri Widayanto.

Baca juga: Nihayatul Wafiroh: Angka Stunting Kalsel Masih Tinggi

 

Babinsa menambahkan, warga Masyarakat juga dapat melakukan langkah pencegahan dengan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 3M seperti menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang). (Red)